Social Icons

Pages

Featured Posts

Sabtu, 10 Juni 2017

I AM BACK!


Assalamualaikum brotha and sista!

Alhamdulillah ane balik lagi bisa nulis dimari neh setelah melalui masa-masa yang naudzubillah (sebenernya ini juga masih di masa itu, mmm sebut saja masa perjuangan). And now, i proudly tell yaaa if saya sudah dengan kondisi yang totally different dibanding terakhir kali ngeblog, hahaha. Kondisi ini benar- benar diluar rencana hidup saya (tapi ini sesuai rencana Allah Yang Maha Tau kok). Mmmmm, mulai dari mana ya.. oke here we go........

 Oke, it is my pleasure to introduce ma self to you

My name Taruna Madya Qodri Dian Eka Saputra, I am currently nautical cadet from Semarang Merchant Marine Polytechnic. And mmmmmm my short term goal is to be (bismillah) world class ship officer  at foreign companies and my long term goal is to be your President! (AAMIIN)
Ya! Ini lah saya sekarang, dengan wajah yang masih sama gantengnya (alhamdulillah) namun dengan visi dan misi yang baru. Saat ini saya memang di jalan yang berbeda dari apa yang saya rencanakan semenjak kecil, namun berjalannya waktu saya mendapat banyak sekali berkah yang tidak saya duga-duga, alhamdulillah, Allah memang lebih tau apa yang hambaNya butuhkan, Allahuakbar. Prosesnya memang tidak mudah, awalnya saya merasa jatuh dan semakin jatuh dalam keterpurukan, namun pertolongan Allah terasa begitu nyata, dengan caraNya yang unik Allah selalu mengingatkanku untuk kembali tegap berlari, Allah hadirkan orang-orang yang begitu peduli disekitar saya, dan perlahan namun pasti saya mulai bisa membuka pandangan baru bahwa jalan saya ini memang yang terbaik menurut Allah. Aish, sengaja saya ceritanya enggak detail, bisa paaaaaaaaaaaaaaanjang banget kalok saya ceritanya detail, nangis ntar anda bisa-bisa haha. Pokoknya moral valuenya *KETETAPAN ALLAH NGGAK ADA YANG SALAH*


Bismillah semoga saya bisa terus nulis (sebenernya hobi juga sih mencurahkan apa yang ada dikepala lewat tulisan), nantikan kisah-kisah petualangan saya selanjutnya! 




Rabu, 04 Maret 2015

Mari kawan

Percayalah saat ini aku belum membutuhkan ini semua, nanti saja, atau esok saja, atau entah kapan. Hasrat muda menggelora namun jangan sampai dikuasai hasrat muda yang "liar". Walau banyak dari mereka begitu mengagung-agungkan "hai, nikmati masa mudamu kawan! Lakukan semaumu selagi masih muda!", bagiku itu tak ubahnya suatu pernyataan untuk kesenangan sesaat. Berhati-hatilah kawanku, mari pilih jalan yang benar dan mulia sekalipun itu susah dan berat daripada memilih jalan yang mudah menyenangkan dan ringan namun hina. Barakallah.

Rabu, 16 Juli 2014

aku butuh seorang pendengar

ah apa pula yang aku rasakan ini, jiwa ingin bebas namun terbentur pembatasan oleh diri sendiri. ketika mereka sedang asik dengan dunia mereka masing-masing, aku pun demikian. hanya saja apa yang aku lakukan mungkin mereka anggap aneh, bagaimanapun juga hanya aku yang paham bagaimana diriku sendiri, right? aku hanya berusaha konsisten pada prinsip yang aku pegang teguh untuk mmmmmmmmmmmmm ah sudahlah cukup aku yang tau. walau isi hati datang silih berganti, nafsu terus diuji hingga benar-benar mendekati batas, namun sebisa mungkin aku menahannya hanya demi cita-cita. yap! segala hal yang aku lakukan aku dasari atas cita-cita ku! lebay? lebay pale lo! haha. sering aku rasakan hal ini, jiwa muda ingin bebas namun terus aku batasi, gundah gulana terus menerpaku tanpa tau waktu hahaha yang aku takut apabila jiwa muda ini aku biarkan lepas justru menjadi lupa arah, aku tidak ingin hal seperti itu terjadi. ah rasanya seperti memiliki suatu beban yang entah mengapa aku tak mampu mengatasinya sendiri. aku tidak suka melibatkan orang lain dalam hal-hal pribadiku, sekalipun itu orang terdekatku. kalaupun aku ceritakan tentanng masalah-masalah pribadiku, aku ragu mereka akan mengerti, aku ragu mereka mampu mendengarku, aku ragu mereka mampu menjaga rahasia, haha intinya aku hanya percaya diriku sendiri untuk hal ini. yaaa walaupun tak ku pungkiri ada beberapa orang yang mampu membuatku bicara. aku butuh seseorang yang mampu mendengar, hanya seorang, tidak muluk-muluk. ah ingin aku ungkapkan tapi cukup rumit, sudahlah~

Jumat, 11 April 2014

MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO

Tak ada gading yang tak retak sedangkan gajah mati meninggalkan gading, maka gajah mati meninggalkan gading yang retak. Mungkin itu pepatah yang lebih cocok digunakan saat ini. Kenapa saya berkesimpulan seperti itu? Menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah, tanggung jawab yang diemban terbilang tinggi, penuh risiko, tapi apabila dikerjakan dengan benar penuh dengan keikhlasan hati, itu merupakan perbuatan mulia! Tidak dipungkiri, seorang pemimpin tidak lepas dari sifat baik dan buruk, mereka manusia, sering salah, tidak sempurna karena kesempurnaan mutlak hanya milik Allah swt. Kita semua sadar itu, namun lucunya ketika seorang pemimpin sedang menjabat dan berkarya sesuai dengan tanggung jawabnya, untuk sejenak mungkin khalayak menilai bahwa kinerjaanya baik, begitu diagung-agungkan. Tapi ketika pemimpin tersebut mendekati akhir masa menjabat atau bahkan sudah tidak menjabat, seolah semua pihak mencari “borok” yang timbul selama kepemimpinannya. Seperti tidak tau terimakasih, atau mungkin disengaja karena tujuan politik, entahlah yang pasti itu kurang ajar! Sangat tidak menghargai segala daya upaya yang telah dikorbankan oleh sang pemimpin, seolah hanya mencari pembenaran diri untuk peningkatan status dirinya sendiri.

Entah kalian sadar atau tidak tapi coba renungkan ketika pak Harto menjabat sebagai presiden beliauu sama sekali tidak mempersoalkan segala borok pak Karno, walaupun pak Harto tau betul segala borok pak Karno tetapi beliau tidak membawa ke meja hijau, karena beliau tau apabila borok pak Karno dibawa ke meja hijau justru malah akan menjatuhkan martabat bangsa Indonesia dimuka internasional yang ketika itu kondisi Indonesia masih menjadi sorotan Internasional karena pasca Proklamasi. Apa yang dilakukan pak Harto adalah BENAR, ia menutupi aib atasannya dan ikut mengangkat citra atasannya, karena disitulah letak martabat diri akan terbentuk. Tak heran pak Harto mampu menjabat Presiden Indonesia secara absolut selama 32 tahun! Tapi lihat ketika pak Harto turun dari jabatannya, banyak pihak yang mencoba memperkarakan borok pak Harto selama kepemimpinannya. Ini fakta. soeharto-b473

Lalu bandingkan akhir-akhir ini, banyak pihak yang menghujat kepemimpinan Bapak SBY dengan sengaja membutakan mata mereka atas segala pencapaian gemilang yang dilakukan pak SBY! sby

Penghujatan tersebut justru lebih mengarah kepada usaha politik yang dilakukan oleh pihak oposisi, politik yang tidak sehat akan melahirkan hal yang tidak sehat pula! Seperti inilah cara pandang sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini, begitu mudah diprovokasi. Mereka lupa akan falsafah Jawa yang mengajarkan untuk “MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO” (falsafah ini mengajarkan seseorang untuk bisa mengangkat derajat dan martabat pimpinannya, entah itu pimpinan keluarga, masyarakat, tempat kerja, ataupun lebih luas lagi. Bawahan harus dapat menutupi aib pimpinan tersebut, serta tidak membuka dan mengekspos aib tersebut kepada khalayak umum karena pada dasarnya, aib pimpinan adalah aibnya sendiri. Dengan membuka aib orang untuk tujuan jahat akan mengundang karma karenanya kelak, aibnya sendiri akan dibuka oleh orang lain. Dalam konteks masa kini, membuka aib pimpinan sudah umum dijumpai. Entah dalam rangka merebut posisi pimpinan tersebut atau tujuan politis, karenanya situasi masyarakat seringkali jadi tidak tenang.). pikulan

Khalayak umum sekarang seolah hanya mencari keuntungan sepihak, tanpa memperdulikan siapa yang dirugikan atas tindakan yang mereka ambil. Dari beberapa kasus yang terjadi, saya pribadi mengambil 2 hipotesa, yaitu begitu mudahnya pihak masyarakat Indonesia terprovokasi oleh segala berita yang belum tentu benar dan sarat akan bau politis dikarenakan suksesnya pihak asing yang menggerogoti ideologi dan kepribadian asli bangsa ini! Atau memang kita telah melupakan falsafah-falsafah yang berasal dari kepribadian bangsa ini sendiri, seperti “mikul dhuwur mendhem jero” misalnya.

Artikel ini merupakan pendapat saya pribadi dari pengamatan saya selama ini. Semoga bermanfaat.

Minggu, 06 April 2014

Co Konco Tisu!

Konco tisu? Pernah dengar? Pernah mengumpatkan kata itu kepada seseorang? Pernah mendapat umpatan seperti itu? Sebenarnya apa sih arti kiasan “konco tisu”? Apakah kalian paham artinya atau hanya ikut-ikutan tanpa mengerti artinya?

Kalau katanya sih konco tisu itu temen yang hanya sekali pake, iya sekali pake, masih nggak ngerti? Cuma dateng kalo butuh trus pergi gitu aja kalo udah ga butuh, kayak tisu gitu habis dipakek terus dibuang (katanya). Tapi coba perhatikan ungkapan arti “konco tisu” tersebut! Ada yang janggal? ADA!

Coba perhatikan dialog sederhana berikut:

A : “oh pancen kowe kuwi konco tisu!”

B : “ngerti artine konco tisu ra?!”

A : “yo koyok kowe kuwi to! Mung moro yen ono perlune, yen ora ono perlu terus ngilang ora nganggep konco! Koyok tisu bar dienggo njuk dibuang!”

B : “haha, yen ngono berarti kowe goblok pindo!”

Mari kita analisa, tisu awalnya bersih tapi setelah kita pake maka itu tisu bakal jadi dekil dan tidak ada alasan untuk kita tetap menyimpannya, pasti kita buang setelah kita pake . Nah, apabila kita mengarahkan umpatan “konco tisu” kepada seseorang, siapa yang sebenarnya bodoh? Tentu orang yang mengucapkan umpatan itu! Selayaknya pengguna tisu, si penggunalah yang membuang tisu, berarti umpatan itu sangat salah kaprah apabila kita mengartikan sesuai dengan apa yang dijelaskan diatas. Maksud dari orang yang mengucapkan umpatan “konco tisu” mungkin adalah karena orang yang diumpat hanya datang ketika dia membutuhkan kita namun pergi tanpa jejak saat kita membutuhkan dia, apakah maksud yang demikian cocok dengan arti “konco tisu” sebenarnya? Nahloooooh..

Jadiiiiiii apabila kita mengumpat “KONCO TISU” kepada seseorang, maka kita bodoh 2x! Kenapa? Karena kita salah sasaran bila menggunakan kiasan itu. Nek kowe nguneni wong konco tisu, lha tisu kuwi nek dienggo rak yo kowe dewe seng nganggo tur kowe dewe seng mbuang to? Yen ngono seng goblok sopo? Lak yo kowe dewe to? Hayooooooooo.

Ah intinya, jangan mudah mengumpat orang apabila tidak mengerti arti sebenarnya dari umpatanmu itu, lha wong mengumpat wae ora entuk og opo meneh we ngumpat tapi ra ngerti artine, bodoh 2x kaaaan? Semoga sedikit pendapat saya ini bermanfaat! :D wkwk

Minggu, 23 Maret 2014

Asaku menjadi seorang PERWIRA

Seorang perwira TNI, pastinya akan menjadi ujung tombak dari suatu unit yang dipimpinnya. Ia akan bertanggung jawab penuh atas seluruh anggotanya dan pastinya dengan tugasnya juga. Setiap keputusan yang ia ambil, setiap perintah yang ia keluarkan, akan berdampak langsung pada anggotanya. Dalam medan tempur misalnya, setiap perintah yang ia keluarkan tidak hanya menentukan misinya berhasil atau tidak, tidak juga hanya menentukan hidup mati dirinya sendiri, tapi juga menentukan hidup mati anggotanya, memungkinkan istri anggotanya akan menjadi janda, memungkinkan juga anak-anak dari anggotanya akan tumbuh tanpa seorang ayah. Walaupun anggotanya mungkin sudah siap dengan setiap kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi kapanpun (dalam hal ini gugur dalam tugas) dan mereka mungkin juga tidak akan menyalahkan pimpinan mereka jika hal buruk itu terjadi, namun doktrin seorang pemimpin tetap menuntut nurani untuk memperdulikan anggotanya, karena mereka bukan alat yang bebas diperlakukan sewena-wena, mereka tetap keluarga dalam unit kesatuan tersebut dan mereka tetap punya keluarga yang menanti kehadiran mereka di rumah. Tekanan mental yang dahsyat apabila itu sampai terjadi. Maka dari itu seorang perwira juga dituntut memiliki mental yang prima, dituntut tetap berfikir dengan tenang walau kondisi tertekan sekalipun. Lepas dari itu semua, hidup dalam lingkungan militer sejak kecil sangat berpengaruh akan pola pikirku. Lingkungan yang keras namun sarat akan persaudaraan didalamnya. Memiliki figur seorang ayah prajurit juga sangat membuatku bangga akan beliau, beliau mendoktrin berbagai hal baik kepadaku, termasuk dorongan untuk melanjutkan jejak ayahku pun kudapat. Berjalannya waktu aku semakin mengerti akan dunia ayahku, penuh risiko dan tanggung jawab, namun hal itu sepadan akan kebanggaan menjadi seorang prajurit. Ayahku memang prajurit bawahan, rekoso-rekoso ne prajurit nek omonge wong jowo, namun dari situ aku tau seperti apa kehidupan seorang prajurit yang sebenarnya. Satu kata yang bisa mewakili itu semua, kehidupan prajurit itu ekstrim. Yap, ekstrim kejamnya, ekstrim bangganya, ekstrim hidup sederhananya hahaha. Figur seorang perwira memiliki tempat lain dibenakku, mereka begitu gagah dan penuh wibawa. Ya! Aku ingin seperti mereka! Seorang perwira prajurit tempur yang gagah penuh wibawa, yang menyatu dengan anggota, yang disegani, semua hal tentang perwira membuatnya mendekati sempurna dibenakku. Namun satu hal yang mengganjal, pertanggungjawaban seorang pemimpin di akhirat nanti akan cukup berat, setiap ucapan, perintah, keputusan pasti akan menimbulkan dampak, baik itu dampak yang positif maupun negatif. Untuk yang negatif misalnya saja gugurnya anggota akibat perintah yang kuambil nantinya, mampukah aku menghadapinya? Apa yang harus kukatakan pada keluarganya? Istrinya? Anaknya? Bagaimana aku mempertanggungjawabkannya di akhirat nanti? Ah, pasti ada jalan. Sudah risiko, aku tetap ingin menjadi seorang perwira! Aku tetap ingin menjadi seorang prajurit! Semoga ridho-Nya selalu menaungiku! aamiin

perwira style

Senin, 10 Februari 2014

iki crito rodok ngawur, WOCONEN HAHA

He cah iki crito jaman cilikanku kae, naliko aku ijek neng asrama militer yonif 406/ck. Naliko aku sekolah TK kae to cah, aku menengan nanging mbedik yen guruku ngarani, haha. Tapi ngono-ngono aku tau entuk piala harapan 1 nggambar lho cah, jos to? Haha. Jaman TK kae piknike neng pantai ayah, karo neng guo opo ngono aku lali jenenge. Seng ngancani bapakku, ngepasi bapakkku ngePAM piknike (TK kartika dadi seng ngePAM yo tentara haha). Jujune to cah aku ora mabuk, cilikanku kae aku mabukan padahal. Aku wes rodok lali pas piknik TK kae kepiye, rapopo yo haha. Terus kae yo tau rombongan TK ku piknik bareng-bareng neng baturaden, numpake trek ijo tentara, waaaah sangar nda pokoke, waas wess waas wess nyalipi mobil liyo pokoke. Pas kuwi aku dikancani ramane lan biyunge (adine inyong durung ana) wah asik cah piknik keluarga tapi rame-rame keluarga liyane haha.

Bali sekolah TK biasane to cah soboku neng kompi angkutan (panggon parkire kendaraan tentara) karo neng lapangan tembak nggolek manuk, barang suwi ora bali-bali mesti biyunge bingung nggoleti njuk nesu-nesu cah, bayangna bae galake kayang ngapa biyunge inyong haha pas kuwi ramane nembe tugas nang ambon kae. Angger sore ajaran pit karo biyunge nang jalan halus (ini nama jalan yang paling halus di asrama, padahal penampakan jalannya pu tidak halus), sitik-sitik tibo, ora iso-iso numpak, biyunge inyong ora frustasi, sungguh mulia kau ibu! Naaah barang uuwis bisa numpak pit, angger mangkat TK bisa numpak pit, barang pas bali sekolahe ban pite sering bocor utawa rantene ucul, jenenge cah cilik ora teyeng ngapa-ngapa dadi bingung cah, untunge angger lewat kesehatan (semacam klinik kesehatan di dalam asrama) ana om ome sing lagi piket melasi maring inyong njuk ngewangi inyong haha alhamdulillah.

Paling terkenang kuwi pas ramane bali sekang ambon, keluarga nang asrama uwis pada heboh tuku kiye tuku kuwe, seru. Ramane inyong ngirimi inyong klambi loreng, dikon nganggo pas parade prajurit. Sore kuwe angger ora salah, sirine mobil PM uwis krungu pertanda iring-iringan uwis perek, dag dig dug nang ati uwis setaun ditinggal ramane. Iring-iringan trek wes mlebu asrama, lha parade prajurit e ana nang mburine, gagah gagah cah! Inyong bingung endi ramane inyong, deneng rupane pada kabeh, di samar raine (wajah diberi cloreng-cloreng). Ujuk-ujuk ana om-ome sing ngawe-ngawe inyong sekang njero barisan prajurit pas upacara penerimaan prajurit, lha om nana tanggane inyong ngomong ‘itu papa yan, sana lari kesana’ inyong ya angger mblayu bae marani sing ngawe-ngawe inyong. Bingung sanajan kuwi si sapa, tak takoni bae ‘om, papa mana’ e jebule disauri ‘ini papa dek’ haha kuwi ramane inyong jebul, yaaah jenenge cah cilik ditinggal ramane tugas akeh sing lali marang ramane, ora Cuma inyong, akeh bocah sing ditinggal ramane tugas pada lali marang ramane, risiko dadi putra prajurit, nanging mest duweni kebanggaan tersendiri marang ramane sing dadi prajurit kuwe, aku bangga kepada mu ayah!

Nyenengake maning angger ana karnaval 17an, inyong mesti nanggo klambi tentara lengkap karo tembak-tembakanne lan raine disamar karo ramane inyong dewek, bayangna! Mangkat numpak trek tentara bareng trek sing meh dinggo karnaval barang, ana om ome tentara lengkap karo senjatane barang cah! Seru! Seruu maksimal pokkoke!

Haaa biasane to cah angger ana taja (tamtama remaja) anyaran kuwikan kaya diospek lah, di gojlok, digebuki, disiksa entek-entekan sampek elek pokoe, tapi malah kuwi dadi tontonan sehari-hari bocah-bocah cilik sing nang asrama, bayangna ya ko lagi nonton taja sing direndem nang kolam karo digebuki nganggo kayu utawa sselang ngasi kecape pating ndlewer! Sirahe ko dijotos nganggo seng ngasi pada bocor, pokoke dudu tontonan yang sehat untuk ukuran anak-anak kecil. Tapi uniknya, anak-anak kecil diasrama yang menyaksikan hal itu sudah tau bahwa itu bukan untuk ditiru. Mereka seakan mengerti kenapa taja itu diberlakukann seperti itu. Dan anehnya banyak diantara anak-anak kecil itu justru menjadi sangat terobsesi untuk menjadi seorang prajurit, sama seperti ayahnya, termasuk aku. Padahal mereka telah menyaksikann kejamnya pendidikan militer, tapi itu tidak mempengaruhi mereka. Semangat kami, niat kami, sudah bulat, kami ingin melanjutkan jejak ayah kami. Ada diantara kami yang ditinggal ayahnya gugur dimedan pertempuran, kami tau itu sudah risiko menjadi putra prajurit. Menjadi putra prajurit dituntut untuk hidup sederhana, penghasilan mereka tidak seberapa, tetapi kami punya kebanggaan yang hanya kami yang miliki, kebanggan menjadi putra seorang prajurit. Semangat yanng ayah kami wariskan kepada kami sangat kuat, aku juga merasakan itu.

Yak oke cah cukup dulu critanya yang agak berantakan bahasanya ya haha, itu baru sekelumit kisah masa kecilku yang bagiku cukup menarik. Maaf kalo susah dipahami. haha

 
Blogger Templates